Sabtu, 11 Agustus 2012
BUDIDAYA IKAN GURAMI
Lokasi kolam-kolam budidaya sendiri memang sedikit masuk ke arah areal persawahan menyusuri jalan desa sejauh kurang lebih 700 meter dari tepi ruas jalan kabupaten yang masih terhubung langsung dengan jalur jalan raya utama Jogja - Wates - Purworejo. Walaupun jarak tempuh pengiriman kali ini terbilang dekat namun proses pengangkutan bibit ikan tetap dilakukan secermat mungkin untuk meminimalkan tingkat gangguan yang mungkin timbul akibat pengaruh perubahan lingkungan yang tiba-tiba atau karena proses pemuatan yang kurang hati-hati yang dapat menyebabkan bibit ikan menjadi stress.
Selain itu untuk menghindari tingkat stress yang lebih tinggi maka pemindahan bibit ikan dari lokasi kolam pemeliharaan sedapat mungkin tidak dilakukan pada saat kondisi terik sinar matahari. Pemindahan bibit ikan hanya dilakukan pada pagi atau sore hari dan disaat kondisi cuaca masih cukup bagus (tidak hujan). Mengingat jumlah bibit ikan yang dikirim kali ini cukup besar maka proses pengiriman pun dilaksanakan dalam beberapa tahap dimana dalam setiap tahap pengiriman dapat berlangsung 1 atau 2 kali pengangkutan. Pengiriman tahap pertama terdiri dari 2,5 kwintal bibit ikan gurame berukuran 3 - 4 ekor per kilogram yang kemudian diteruskan dengan pengiriman 4000 ekor bibit gurame ukuran '3 jari' di tahap kedua dan 3000 ekor bibit gurame ukuran 'jempolan' (13-15 ekor/ kg) di tahap ketiga.
Seperti pengiriman bibit ikan sebelumnya, proses pengiriman kali ini pun dilakukan dengan menggunakan drum-drum plastik terbuka berisi air yang berasal dari masing-masing kolam tempat dimana bibit ikan gurame ini semula dipelihara. Untuk menjaga agar bibit ikan yang terkirim tetap dalam keadaan prima saat tiba di tempat tujuan maka kepadatan ikan dalam setiap drum perlu dibatasi. Masing-masing drum hanya diisi 60 - 70 ekor bibit ikan gurame (ukuran 3 - 4 ekor/ kg) sedangkan untuk yang berukuran '3 jari' dapat dimuat hingga 80 - 90 ekor per drum. Pada setiap drum perlu disertakan pula beberapa tanaman apung seperti kangkung air ataupun apu-apu yang dapat membantu menjaga tingkat kelembaban dan kesegaran air selama proses pengiriman.
Jenis tanaman air yang dimasukkan dalam setiap drum selalu disesuaikan dengan jenis tanaman yang ada lingkungan air kolam dimana bibit ikan berasal. Dengan demikian diharapkan bibit ikan tetap merasa nyaman saat proses pemindahan dan pengangkutan menuju lokasi kolam yang baru. Untuk mencegah kemungkinan adanya bibit ikan yang melompat keluar dari drum selama berlangsungnya proses pengiriman maka drum-drum plastik tersebut perlu diberi bahan penutup berupa jaring yang diatur sedemikian rupa sehingga permukaan air dalam setiap drum dapat terlindungi dengan baik namun masih dimungkinkan terjadinya pertukaran udara.
Sesuai dengan rencana maka bibit-bibit ikan gurame ini kemudian ditebar pada beberapa kolam tradisional berukuran 8m x 10m yang berada di tepi lahan persawahan dan diapit oleh dua buah saluran irigasi yang volume airnya tak pernah kurang. Sebagian besar areal persawahan di wilayah desa Bumirejo ini memang terletak di dataran rendah yang menyerupai bentuk 'cekungan' karena dikelilingi oleh kawasan perbukitan hijau di sekitarnya. Kualitas air tanah pun terbilang bagus dengan ketersediaan yang selalu mencukupi sepanjang tahun sehingga cukup ideal untuk pengembangan usaha budidaya perikanan di segmen pembesaran seperti yang kini tengah dirintis oleh mas Indar dan pak Edi bersama rekan-rekan lainnya di pokdakan Mina Handayani.
Lokasi budidaya gurame yang berbatasan
dengan areal persawahan yang subur
Sumber air baku budidaya yang
cukup jernih dari saluran irigasi
Setiba di lokasi tujuan, setiap drum berisi bibit ikan ukuran '3 jari' ini lantas ditimbang dan dicatat berat kotornya kemudian dibawa menuju kolam-kolam tebar yang telah disiapkan. Saat proses penebaran berlangsung jumlah bibit ikan yang dikeluarkan dari setiap drum kembali dicatat guna dicocokkan dengan data pengiriman. Masing-masing drum yang telah dikeluarkan bibit ikannya kemudian ditimbang kembali. Dengan demikian maka berat bibit ikan dalam setiap drum dapat diketahui dengan mengurangkan berat drum berikut air dan tanaman apungnya (setelah bibit ikan dikeluarkan) terhadap berat kotornya mula-mula. Demikian seterusnya hingga seluruh bibit ikan gurame ini selesai ditebarkan.
Secara keseluruhan proses pengiriman bibit ikan gurame ini akhirnya dapat diselesaikan dalam waktu 2 hari melalui 5 kali proses pengangkutan yang sedikit melelahkan namun berlangsung lancar dibawah kondisi cuaca yang cukup bersahabat.
Langganan:
Postingan (Atom)